Catatan
ABSURDnyAJI "Siswa Produktif"
Ketika
Aji Absurd tidak membahas Harlem Shake.
Sinopsis:
Di cerita ini, tidak diceritakan tentang
pencarian seseorang mengenai "Harlem Shake".
Karena apa. Karena itu hanya #PHP belaka... Sudah selesai
Sinopsis apa, ini?
Setelah
Jum'at, Sabtu 9 Maret 2013. Seorang dengan celana pendek hitamnya. Yang berada beberapa
cm diatas lututnya, sedang asyik tiduran di
kasur. Apa yang terpikir dalam benak kalian saat itu. Melihat pemandangan itu.
Kalau
aku sih, tidak memikirkan apa-apa. Karena, sebut saja. Manusia itu adalah Aji. Bingung, dilema antara besok Minggu berangkat kerja bakti atau tidak. Dia
pura-pura pusing. Mengapa aku tahu? Karena aku adalah dia. Jadi, kamu itu aku,
dan aku itu kamu?Aku jadi pusing...
Mengapa
catatanku jadi absurd gini. Mungkin kebanyakan nonton Fico, ya.
Dia
teringat beberapa kata temannya.
"Aku
besok berangkat." "Kalau aku tidak." "Kalau aku
berangkat." "Kalau gitu aku tidak berangkat." "Gue sih
cuek." "Pesawat tenggelam. Mungkin, dalam segitiga bermuda ada Muslim-nya, menarik semua besi, baja, tembaga
dan... yang lain-lainnya. Gaya magnetnya besar sekali, bro."
Minggu pagi. Akhirnya Aji memutuskan
untuk berangkat ke sekolah. Pakai seragam olah raga, bawa tas, dan bawa baju
cadangan. Mengapa bawa baju cadangan? Karena, dia pikir, nanti adalah salah
satu hari yang produktif untuknya.
Singkat carita, Aji pun sampai di
sekolah dan bertemu dengan 2 orang temannya, yang sedang asyik berduaan, sebut
saja Nanda dan Wahyu. Di cerita ini, mereka berperan sebagai
sepasang pria, yang lagi asyik... e... sebenanya gak asyik, sih.
Mereka mencari hasil TPM kemarin, lewat HP mereka. Hasilnya nihil.
Mereka prustasi, lalu Nanda mencari tali, setelah itu diikatnya tali itu pada
leher Wahyu. Terus Nanda mengajak Veri untuk
menarik Wahyu di tiang bendera depan kelas kami. Jengjeng,
jadilah Wahyu Tarik ala Nanda Quin. Untuk porsi 3 orang.
Tidak, masalah Nanda prustasi lalu
mengajak Veri untuk menggantung Wahyu, itu cuma bohongan. Tapi, itu menunjukan.
Bahwa, seharusnya hukum itu tidak boleh memihak.
"Gantung... Gantung dia di Monas." "Dan gantung Aji di hati
anda." Keren, ya?
Mungkin kalau cerita ini aku berikan
pada Bu Guru Bahasa Indonesia-ku.
Mungkin, bisa-bisa aku mendapatkan standing aplous-nya. Antara tangan kanannya
dengan sepasang pipiku. Gue digampar.
Singkat cerita lagi, kerja bakti
selesai. Snack dan minuman datang. Banyak. Tapi yang datang cuma sedikit.
Banyak makanan dan minuman yang tersisa. Cewek-cewek nggak mau ngabisin.
Mungkin sudah kenyang, atau mungkin gengsi.
Terpaksa, dengan kerendahan dan
ketulusan hatinya, Aji dan Veri rela mengambil semua sisa roti dan minuman hasil pergengsian itu, dan memasukannya ke dalam
tas. Lalu ditutup dengan baju cadangan tadi. Supaya, biar bisa berkamuflase.
Aji pulang membawa hasil.
Perjuangannya tidak sia-sia. Dalam hatinya, dia berkata "Mungkin ini yang dinamakan SISWA YANG PRODUKTIF, ya?."
Bantul, 9 Maret 2013
Saya Aji
Absurd, 2 roti + 6 aqua = Rp. 5000
Salam Absurd.
@tofa_ji
Terimakasih untuk yang sudah
berkenan membaca catatan absurd saya ini. Kritik dan saran anda sangat membantu
saya.
Saya
menulis catatan ini. Karena saya... e... mungkin SAYA ADALAH SISWA YANG
PRODUKTIF, ya?
#thut...#
sumber: cacatan fribradri
---------------
Komentar
Posting Komentar