Langsung ke konten utama

Kisah-Kisah Kebetulan di Fargo

Bagaimana jadinya ketika bapak-bapak korban perundungan tidak sengaja curhat pada seorang pembunuh? Pembunuh itu segera memberi pelajaran pada perundung, mengajak bapak itu bangkit, dan melibatkannya dalam kasus pembunuhan lainnya.

    Begitulah Serial Fargo, kata kuncinya adalah “tidak sengaja” yang akhirnya bermuara pada “kasus pembunuhan”. Serial TV ini selalu memberi gimik di awal episode, bahwa diadaptasi dari kejadian nyata, korban yang selamat namanya disamarkan dan bla-bla-bla, seolah ini berasal dari kisah nyata. Tapi terserah kalian mau percaya atau tidak. Yang jelas serial yang telah sampai season 4 ini diadaptasi dari sebuah film dengan judul yang sama “Fargo” yang rilis pada 1996.

Film Fargo: latar waktu 1995

Jerry bernegosiasi dengan calon penculik (sumber gambar)

    Film ini bercerita tentang Jerry, seorang menantu resah karena bos yang juga merupakan mertuanya sering menyinggung ketidaksuksesan dirinya. Tanpa sepengetahuan istrinya, si menantu menyewa 2 orang kriminal untuk menculik istrinya (yang merupakan anak bosnya). Sehingga mereka dapat meminta uang tebusan dari mertua. Kedua calon penculik itu juga dibekali mobil baru oleh si menantu.

    Singkat cerita ketika istri tersebut sudah diangkut menggunakan mobil, mobil tersebut dihentikan oleh seorang polisi, karena terlihat plat mobil itu belum diurus. Penculik 1 berinisiatif untuk memberi sogokan uang pada polisi. Tapi tentu polisi tidak mau. Penculik 2 lebih berinisiatif, dia langsung menembak mati polisi itu, dan mengejar mobil yang melihat insiden tersebut. Kasus pembunuhan yang melibatkan si menantu pun dimulai.

Fargo Season 1: latar waktu 2006

Lester bertemu Malvo (sumber gambar)

    Bercerita tentang Lester, seorang suami dengan istri yang suka bertitah. Dia terlihat sebagai loser di berbagai bidang garapan, terutama dibanding saudaranya yang telah sukses. Sebagai laki-laki dewasa, tetap saja dia mendapat perundungan dari musuh lamanya di SMA. Sampai suatu ketika ia mengalami kecelakaan, datang ke pukesmas dan tidak sengaja bertemu Malvo, seorang pembunuh.

    Curhatan Lester yang ia tambah bumbu-bumbu penyedap cerita sepertinya dianggap Malvo sebagai kontrak bisnis. Malvo akhirnya memberi pelajaran pada musuh lama Lester, dan menasehatinya supaya dapat bangkit. Kehidupan Lester berubah, ia akhirnya membunuh istrinya dengan mengkambinghitamkan Malvo sebagai pembunuh berantai. Lester semakin sukses, namun Malvo tetap mengawasinya.

Fargo Season 2: latar waktu 1970

pasutri menculik anggota keluarga kriminal (sumber gambar)

    Laki-laki yang kaget dengan penampakan UFO, ia akhirnya tertabrak mobil yang dikendarai seorang istri muda. Karena panik, istri muda tersebut tetap melanjutkan perjalanannya sampai rumah dengan laki-laki tersangkut di kaca depan mobilnya. Suami yang kaget melihat ada orang aneh di hadapannya, reflek memukul orang itu sampai mati. Tidak ingin dituduh sebagai pembunuh, pasutri muda tersebut sepakat menggiling jasad si laki-laki.

    Ternyata yang mereka bunuh adalah anggota keluarga kriminal di kota Fargo yang baru saja membunuh beberapa orang di cafe. Pasutri itu pun diburu oleh keluarga kriminal. Di sisi lain polisi juga mencari tahu siapa dalang pembunuhan di cafe. Sindikat Kansas City, musuh keluarga kriminal, pun turut meramaikan kepanikan pasutri muda ini.

Fargo Season 3: latar waktu 2010

bertemunya Stussy bersaudara (sumber gambar)

    Bercerita tentang seorang adik yang iri pada kakaknya yang mendapat warisan prangko, sedang dirinya hanya mendapat warisan mobil dari ayahnya. Adik itu pun menyuruh pemakai narkoba untuk mencuri prangko dari rumah kakaknya. Karena catatan nama dan alamat kakaknya hilang, berbekal dengan kekuatan ingatan, orang suruhan tersebut berhasil merampok dan membunuh orang yang salah dan tentu prangko yang diinginkan tidak didapatkan.

    Kesal karena orang suruannya tidak berhasil dan khawatir dia akan melaporkan pada polisi, adik pun membunuh orang suruannya. Kelakuan kekanak-kanakan akhirnya mengarahkan dirinya pada kasus pembunuhan berantai.

Fargo Season 4: latar waktu 1950

Joplin, tempat bertemu (sumber gambar)

    Berawal dari silih berganti munculnya geng di Amerika, untuk basa-basi keakraban dan meredam perang dadakan, kesepakan antar kedua geng dilakukan. Kesepakan tersebut adalah tukar nasib, tapi hanya nasib anak anggota keluarga bos geng saja yang ditukar sebagai bentuk perdamaian. Ternyata eh ternyata, ada saja kebusukan dari salah satu geng yang akhirnya menggulingkan geng lain.

    Cerita didominasi dengan hubungan antara mafia Itali (Fadda Family) dengan geng Amerika-Afrika (Cannon Limited). Konflik memanas ketika bos mafia Itali wafat karena perawat psikopat. Tahta mafia Itali pun diturunkan pada anak laki-lakinya yang masih menghargai perdamaian. Tapi tidak dinyana-nyana, adik bos mafia datang menyulut untuk segera perang melawan Cannon Limited.

Kesimpulan

    Film Fargo dan Serial TV Fargo memiliki konsep cerita yang sama yaitu tentang kecerobohan, ketidaksengajaan, atau hal-hal kecil lain yang mengantarkan orang-orang awam pada hal besar, pembunuhan. Tapi perasaan berbeda tentu muncul di Fargo Season 4, yang dominan bercerita tentang orang-orang yang siap perang, dengan hanya sedikit porsi orang-orang awam. Walau begitu, ada saja perbuatan orang awam yang ternyata berpengaruh pada keseluruhan cerita dan ikut memberi bumbu dan motif pembunuhan.

    Jika Fargo yang kita tahu adalah sebuah kota di negara bagian Dakota Utara. Sayang, kebanyakan seting Fargo ini mengambil cerita di negara bagian Minnesota. Hal ini tentu terasa ketika menonton Season 3 (sedikit review tentang Fargo Season3). Tapi dari sebuah sumber, ternyata Serial Fargo tidaklah terbatas pada Fargo sebagai tempat saja. Melainkan bercerita tentang asal usul kekacauan yang membumbui Fargo, dan dampak kekacauan Fargo. Jadi apakah setiap Season Fargo memiliki hubungan cerita? Tunggu pembahasan selanjutnya.

    Terus apakah saya percaya bahwa cerita Fargo ini diadaptasi dari kisah nyata? Pas nonton Season 1, iya, saya percaya mungkin ini pernah terjadi. Tapi ketika lanjut nonton season 2 (sedikit review tentang Fargo Season 2) dan seterusnya, kok ada UFO, kok bisa seperti ini, kok banyak banget kebetulannya. Iya memang sih mungkin saja itu terjadi, tapi kok setiap hal terlalu berhubungan. Dah, akhirnya saya menganggapnya sebagai hiburan saja...

    Begitulah Fargo dengan latar belakang karakter yang kuat dan membumi. Sehingga seakan cerita dan kejadiannya mungkin saja terjadi.

Penutup

    Terimakasih sudah baca sampai sini. Mohon maaf jika ada kesalahan nama atau bahkan cerita, karena kebanyakan hanya berbekal ingatan yang mungkin saja menipu. Kalian bisa bernostalgia pada cerita Fargo dengan buka Wikipedia, fandom Fargo, atau komen dan ceritakan pada saya.

    Selanjutnya akan saya bahas hubungan antar cerita di Fargo, dan silakan kunjungi instagram saya (@ajitof), di situ saya coba mereview apa yang sudah saya tonton, termasuk Fargo. Terimakasih... J

 

           



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mati di Jogjakarta beserta Alasannya

Mati di Jogjakarta , sebuah antologi cerpen karya Egha De Latoya. Masih ingat ketika di Bandung akhir tahun 2022, masuk Gramedia aku hanya berpikir bahwa perlu beli buku. Tidak tahu mau beli buku seperti apa, tapi yang jelas adalah buku fiksi. Sederhana, karena buku yang terkahir aku baca (bukan karena suatu tugas atau pekerjaan) adalah buku non fiksi, yaitu Filosofi Teras. Beberapa alasan akhirnya memutuskan untuk membeli buku ini adalah: Kecil dan tidak tebal Mungkin kata “tidak tebal” lebih tepat diganti dengan “tipis”, tapi menurutku buku ini tidak tipis-tipis banget. Ini penting karena sampai tulisan ini aku ketik, aku masih tidak percaya diri akan bisa selesai membaca buku-buku tebal. Sepaket alasan, aku pikir ukuran yang kecil akan memuat tulisan yang tidak terlalu banyak dalam setiap halamannya. Sehingga target minimal membaca 10 halaman setiap hari tidak begitu berat. Remeh banget ya hehe . Aku juga sudah berpikir bahwa buku yang aku beli akan sering masuk tas dan dibaca

Budi Pekerti Coldplay di Plaza Senayan

 Sepuluh hari yang lalu, Rabu 15 November 2023, hari Coldplay tampil di Gelora Bung Karno. Saya jalan ke luar kantor, ke arah kerumunan calon penonton Coldplay, dan memutuskan untuk menonton Film Budi Pekerti di Plaza Senayan. Memang cara orang untuk mendapatkan kesenangan berbeda-beda. Ada orang yang senang dengan melihat artis luar negeri, orang yang berhasil mengundang artis luar negeri, orang yang senang dengan menghibur orang lain, orang yang senang berada dalam kerumunan, orang yang senang ketika berdagang dalam kerumunan, dan saya orang yang saat itu senang menghindari kerumunan. Bioskop di Plaza Senayan barang kali adalah bioskop paling eksklusif yang pernah saya datangi. Sepertinya tidak ada kecurigaan dari satpam melihat kemungkinan saya membawa makanan dalam tas yang berisi grill pan hadiah gathering yang siang itu saya ambil dari kantor. Bioskop pertama yang menolak uang tunai saya untuk membeli tiket. Bagus, padahal nominal yang harus saya bayar adalah 50000. Nominal y