Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Ingin Buat Buku

Cuma keinginan. Bagaimana saya memulainya, ya? Keinginan ini sebenarnya sudah lama sih. Waktu saya kelas 2 SMP. Saya suka baca buku dari buku humor, cerita seperti Harry Potter, Trio Detektif yang juga disukai Raditya Dika sampai biografi tokoh. Walau kebanyakan gak sampai habis bacanya. Bahkan minjam perpustakaan hanya dibaca sampulnya dan gambarnya saja. Tapi mengembalikannya lama banget. Biasanya buku yang kayak Harry Potter itu. Tebal banget. Ya, di kelas 2 guru saya menyuruh kami para muridnya untuk meminjam buku di perpustakaan. Itulah awalnya, untuk pertama kali saya masuk dan meminjam buku di perpustakaan sekolah saya. Di kelas 2 juga, tangan kiri saya retak. Saya jadi jarang keluar rumah. Dan pada akhirnya, saya membaca bukunya Raditya Dika yang milik kakak saya. Entah itu miliknya, temannya atau meminjam perpustakaan sekolahnya. Lucu dan gokil banget. Yang kemudian memunculkan keinginan-keinginan gila untuk membuat buku. Saya coba menulis tentang fiksi yan

Selasa Pagi Kelas D (2)

Bagian 1 dibalik rencana kepulangan.                 Oke, awalnya. Apasih awalnya? Emangnya apa sih yang mau saya tulis? Ini membahas apa sih? Pantai Parang Tritis? Owh.             Oya, awalnya saya males main air di pantai itu. Ya, karena saya memang nggak punya tujuan untuk main air, main judi atau malah main wanita, man. Itu gak penting.             Oya, saya cuma melihat pemandangan Australia dari pantai selatan itu. Nggak, ternyata nggak kelihatan. Tapikan prediksinya, setiap 1 tahun pulau Jawa sama pulau Australia PDKT sejauh 1 cm. Kalau nggak salah sih. Emangnya mereka LDR, ya? Sejak kapan?             Owh, mereka LDR, ya. Kasian sekali ya mereka.             Oya, teman-teman saya asyik main air dan pasir. Nulis di pasir, mayoritas nulisnya gini “I Love U someone Like U...” “AKU CINTA KAMU ########” “Ai Luph U AusTralia” Hoe man, ini di jawa.             Oya, ini oya saya yang ke-5 di catatan ini. Ternyata semakin siang kami semakin ke arah timur. Ya, dari

Istilah dalam StandUpComedy (02)

Penampilan Langsung Comic, Delivery dan Persona. Sumber: “blog”                 Kayaknya masih ada, ya. Grub Stand Up Comedy di facebook, yang cuma tinggal namanya doang. Tapi isi posting komedinya nggak seperti materi stand up comedy. Tapi itu tidak apa-apa, dari pada ngandalin copas doang. Tapi, ya. Bodo amat.             Pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang istilah dalam penampilan comic secara langsung. Di dunia nyata.             Apa itu Delivery ? Ya, menurut saya dan beberapa artikel yang say abaca. Delivery dalam Stand Up Comedy adalah cara seorang comic menyajikan joke-joke materinya. Bahkan lebih dari 50% keberhasilan penampilan seorang comic dipengaruhi cara penyajian materinya, dari pada materi itu sendiri.             Lalu, apa itu Comic ? Comic adalah singkatan “Comedy(an) in Mic.” Ya, seorang pelaku stand up comedy, stand up comedyan.             Persona sama pesona itu beda, lho. Kalau pesona kita bahas lain kali saja. Tapi, kalau person

Selasa Pagi Kelas D (1)

Selasa Pagi Kelas D (1) Bagian 1 dibalik rencana perjalanan.                 Lama sebelum hari itu. Seminggu itu lama. Kelas saya diskusi, merancanakan sebuah perjalanan, yang mana, nanti akhirnya bukan jalan kaki, melainkan naik motor semua. Entah diskusi itu bisa dibilang diskusi atau sekedar omong dengan gaya saja.             Disaat mayoritas cewek berpikir serius. Mereka, mayoritas pria terlihat tidak serius dengan diskusi itu. Khususnya, namanya Aji Tofa . Dia nggak serius banget, man. Karena dia memang nggak punya niat ikut agenda tidak resmi itu.             Bahkan, saat diminta saran. Bagusnya pergi kemana? Aji jawab “Lapas Cebongan.” Itu nggak lucu kan, man . Your face is far away . Muka lu jauh.             Tapi kelihatannya, ada beberapa pria yang sok tidak serius. Tapi mengharapkan semua itu terjadi dan terlaksana, jangan berpikir kalau itu adalah Aji. Mengapa saya tahu? Karena saya, Aji.             Ada beberapa yang pulang duluan sebelum “diskusi mi

Belajar Dari Pandji

Belajar Dari Pandji   Pandji Pragiwaksono , seorang comedian yang ngakunya SempArt, Sempat Artis. Yang pada karier pertamanya masuk TV, walau banyak orang yang gak tahu. Yang juga punya blog dengan namanya sendiri, Pandji Pragiwaksono. Dan yang punya anak bernama Dipo, anaknya sendiri. Akhir-akhir ini, saya suka baca blog-nya. Terutama yang berseri “Susah Tapi Pasti Bisa.” Itu kelen banget, man. Disitu, Bang Pandji menjelaskan sejarah perkembangan Stand Up Comedy di Indonesia dan pembahasan comic luar negeri. Walau pun dengan sudut pandangnya sendiri. Tapi tetap bisa saya terima. Dia sangat membanggakan orang-orang yang terlibat secara langsung mau pun tidak langsung dari berdirinya Stand Up Comedy di Indonesia. Seperti Warkop, Alm. Taufik, Ramon Papana, Raditya Dika sampai comic-comic lain di Indonesia sekarang. Sampai antusiasnya Bang Pandji pada stand up comedy Indo. Dari blognya para comic, terutama blog-nya Bang Bene. Bang Pandji dijuluki Mario Teguh-nya SUC

Istilah dalam StandUpComedy (01)

Teknik Dasar Set-Up, Punch-Line, dan Bit. Sumber: “blog”                 Grup Stand Up Comedy on Facebook ini kayaknya udah mulai kesepian. Jarang dibelai, kayak jabelai. Kok saya tahu? Ya, karena saya juga gak sering buka grup ini. Cerita sekilas aja, ya. Akhir-akhir ini, teman-teman saya minta pada saya, kayak ngejek saya gitu “Aji, ajarin Ngelawak, dong. Stand Up, Stand Up....”             Muke lu StandUp, saya mau omong apa coba? Seimprov-improv-nya saya, saya sulit kalau disuruh dadakan banget. Paling tidak kita harus punya Bit dulu.             Apa itu Bit ? Setahu saya Bit itu adalah materi StandUp Comedy , yang pasti ada unsur dan terdiri atas Set Up dan Punch Line.             Lalu apa itu Set Up dan Punc Line ?             Set Up itu bagian pembuka sebuah bit . Yang kalau nggak lucu, ya memang nggak harus lucu. Karena yang harus lucu itu Punc Line-nya. Tapi, tetap saja Set Up yang baik dan benar akan mempengaruhi daya ledak sebuah bit, karena bisa membua

Malam Jum’at Kelas D (2)

Bagian 2 Pulang dari Jogja.                 Kamis, 2 Mei . Hari Pendidikan. 2013. Entah jam berapa itu, yang penting udah malam .                 Yaudah, Nanda hilang. Terus kita mau apa lagi? SMS Nanda? Ya, SMS Nanda. Nggak lama, Nanda jawab “Saya pulang.”             Setelah mendapat kabar kalau Nanda sudah pulang. Kami pun membangun panggung, menyewa JKT 48 feat Arya Wiguna, lalu berpesta merayakan kepulangan Nanda. Kepulangan ke rumahnya. Horeee....             Ya, sebenarnya nggak semeriah itu juga, sih. Kami cuma foto-foto di dekat benteng itu. Walau pun sampai sekarang, belum ada hasil yang menunjukan bahwa foto-foto kami layak untuk dilihat mau pun dipublikasikan secara umum.             Bodo amat, kami pun melanjutkan perjalanan (jalan beneran) di jalan Malioboro. Di barat jalan ada apa? Ya, ada seniman jalanan yang kayaknya asyik. Tapi, jalanlah yang memisahkan kita.             Belum berapa puluh meter berjalan ke utara. Kami dikejutkan dengan adanya

SUCI 3 the End

udah 2 minggu, baru bisa posting, apaan, tu....

Malam Jum’at Kelas D (1)

Bagian 1 Sebuah kisah perjalanan 10 anak manusia yang sok tahu tentang Jogja.                 Kamis, 2 Mei . Hari Pendidikan. 2013. After Isha’ WIB.                 A ku bagaikan selinting tegesan rokok bekas banci malam itu. Yang terbuang dan terabaikan. Mengapa mereka belum datang, mengapa mereka belum sampai? Bagai seseorang yang suka seorang gebetan pasca tragedy PHP . Perih. Apakah mereka lupa akan janjinya, lupa akan aku? Atau mungkin memang sengaja melupakanku? Kampret . Baru pukul 8 malam. Sepasang anak muda berboncengan mendatangi rumahku. Yang belakang memang temanku, Danang . Tapi yang depan, yang pakai helm . Apakah dia temanku, apakah dia pacar temanku? Entahlah, itu hubungan mereka. Akhirnya kami bertiga ke rumah Bagas . Aku sedikit terkejut, disana sudah ada Arif dan 6 orang lainnya, yang telah siap dengan motor dan helmnya. Dan, yang paling mengejutkannya lagi, saat orang yang dibonceng Danang membuka helmnya. Tidak, rambutnya tidak berurai sep

3 Tahun Mei

Sebuah ketikan dengan improvisasi. Yang saya dedikasikan untuk teman-temanku, kelas D. Ini gak lucu, man. Serius.   3 tahun itu lama. Buat mereka yang baru putus 3 tahun itu cepat. Buat mereka yang baru jadian 3 tahun itu cobaan. Buat yang lagi RDL 3 tahun itu singkat. Buatku mengenal kalian 3 tahun lalu, aku dibohongi Oleh teman-temanku Dari kebohongan mereka, aku menjalani Bersama kalian, wajah-wajah absurd kelas 7 D 3 tahun awal, semua dimulai Aku ingat, perkataan pertamaku pada kalian Berdiri di depan, membaca Al Fatihah Itu grogi... banget, man 3 tahun berjalan, bersama kalian Mencoba mencari jati diri Teman-temanku, udah cinta-cintaan Tapi aku sadar, emang apa itu cinta? 3 tahun terakhir, mencoba menunjukan kenangan Apa yang mereka bisa kenang dari aku Mencoba akrab, semoga bukan untuk terakhirnya Ya mungkin memang harus berpisah, ya udah Dari Improvisasi yang terdalam Sabtu, 4 Mei 2013 @atafhugu