Langsung ke konten utama

Catatan Akhir SMP


Catatan Akhir SMP
Setidaknya Untuk Saya

                Mau cerita mulai dari mana, ya? Yang jelas mulai hari Sabtu, 29 Juni 2013. Hubungan saya dengan SMP N 1 Pandak bukan lagi siswa dan sekolah. Melainkan alumni dan mantan sekolah. Atau mantan siswa dan sekolah. Atau cuma alumni dan sekolah?
            Yang jelas kata jabatan alumni SMP N 1 Pandak itu-lah yang melekat pada kami semua. Siswa siswi SMP N 1 Pandak yang telah lulus tahun ini. Ya, saya sendiri puas-puas aja dengan hasil yang saya perolah. Tapi entah mereka.
            Saya juga sepertinya biasa-biasa saja berpisah dengan teman-teman sekelas. Nggak terlalu lebay, sih. Beda dengan saat saya lulus SD. Saat saya harus menerima kenyataan bahwa saya harus berpisah dengan teman-teman SD saya. Ya, biasa-biasa juga, nggak terlalu lebay sih.
            Saya sendiri cuma gak suka dengan kegalauan yang lebay dan terus-menerus. Kalau memang takdir, kita semua pasti akan dipertemukan kembali. Entah dengan cara apa. Ya, cara yang menurut saya paling bagus sih dengan reuni.
            Yang jelas, setiap orang mempunyai jalannya sendiri. Kita tidak bisa terus menerus menjadi siswa SMP. Memangnya siapa kita? Apa kita cuma mau main-main saja selama hidup? Bergaul dengan orang-orang yang sama setiap hari? Cinta Monyet? Harapan Palsu? Nggak, man. Maksud saya apakah kalian mau sampai tua tetap menjadi siswa SMP? Kita harus memikirkan masa depan.
            Yang mungkin memang terasa pahit harus berpisah dengan orang-orang yang kita kenal. Tapi alangkah baiknya, semua itu kita jadikan menjadi sebuah motivasi. Kita harus berpikir, di masa depan kita harus bekerja. Tapi setelah kalian bekerja, apa kalian akan tega melihat teman-teman kalian menganggur?
            Kalau saya sendiri, nggak tega, man.
            Intinya, saya berharap. Kalian semua, teman-teman saya. Atau setidaknya sebagian dari kita, menjadi orang-orang sukses. Dalam arti merasa bahagia. Dan bisa membantu keluarga, orang dekat, sahabat dan teman-teman kita. Supaya mereka juga bisa ikut berbahagia. Dan menjadi teman anda memang bukan suatu hal yang buruk.

Maaf, kalau selama ini. Kalian merasa saya terlalu bijak. Tapi saya hanya mencoba jujur dari pada selalu diam.
                Bantul, 21 Juli 2013

                @danMasihAji
#Konco Sak Lawase? Comminity Class Dhe?#

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah-Kisah Kebetulan di Fargo

Bagaimana jadinya ketika bapak-bapak korban perundungan tidak sengaja curhat pada seorang pembunuh? Pembunuh itu segera memberi pelajaran pada perundung, mengajak bapak itu bangkit, dan melibatkannya dalam kasus pembunuhan lainnya.      Begitulah Serial Fargo, kata kuncinya adalah “tidak sengaja” yang akhirnya bermuara pada “kasus pembunuhan”. Serial TV ini selalu memberi gimik di awal episode, bahwa diadaptasi dari kejadian nyata, korban yang selamat namanya disamarkan dan bla-bla-bla, seolah ini berasal dari kisah nyata. Tapi terserah kalian mau percaya atau tidak. Yang jelas serial yang telah sampai season 4 ini diadaptasi dari sebuah film dengan judul yang sama “Fargo” yang rilis pada 1996. Film Fargo: latar waktu 1995 Jerry bernegosiasi dengan calon penculik ( sumber gambar )      Film ini bercerita tentang Jerry, seorang menantu resah karena bos yang juga merupakan mertuanya sering menyinggung ketidaksuksesan dirinya. Tanpa sepengetahuan istrinya, si menantu menyewa 2 orang kri

Hubungan Setiap Season di Serial Fargo

Judulnya Fargo, tapi kok kebanyakan seting lokasinya ada di Minnesota bukan di Dakota Utara? Ini karakter di season 3 kayaknya ada yang familier deh, tapi siapa ya?Berhubungan pasti nih, tapi apa ya?      Beberapa pertanyaan itulah yang sempat saya pikirkan, dan jawaban dari pertanyaan pertama sudah saya singgung di tulisan sebelumnya ( cek di sini ). Sedangkan untuk 2 pertanyaan lainnya akan coba saya bahas di tulisan kali ini. Karena memang ada beberapa karakter yang menemani kita untuk memahami hubungan di setiap cerita Fargo. Mari kita runut dari timeline paling awal: Fargo Season 4 : Latar waktu 1950an Satchel membaca disamping Rabbi ( sumber gambar )      Satchel Cannon yang ditukar sebagai jaminan untuk memenuhi perjanjian damai antara Cannon Limited dengan Fadda Family. Walau hidup bersama keluarga mafia Itali Fadda Family, Satchel diperlakukan kurang layak dan disuruh tidur di loteng rumah bersama Rabbi Milligan yang peduli padanya. Rabbi Milligan ini adalah orang Irlandi

Nopek Juara SUCI IX

pengennya netizen sih Lima besar SUCI IX diisi oleh Ate, Egi, Rio, Ali, dan Nopek. Dari kelima finalis tersebut, 2 orang yang banyak digadang-gadang jadi juara oleh netizen adalah Nopek dan Ali. Apakah akan terbukti? Pada episode kali ini (9 April), finalis mendapat 2 sesi penampilan. Sesi pertama bertema bebas, tema yang sangat disukai dan memang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh finalis season ini. Sedangkan sesi kedua bertemakan Roast of Aldi Taher, yang tidak kalah dar der dor plung dyeng pyar. Berikut sekilas topik penampilan di tema bebas: Ate resah dengan kebiasaan finalis lain yang ngambil premis terlalu dekat dan sering pakai meta komedi; Rio khawatir kalau karirnya naik palingan cuma jadi satpam di lantai 2; Nopek yang keberatan beban ekspektasi penonton; Egi yang berhasil menjilat juri; dan Ali menyimulasikan sesi close mic. Quote yang paling berkesan buat saya dari sesi ini adalah materi Ali Akbar yang kata Pandji