Langsung ke konten utama

Hubungan Setiap Season di Serial Fargo

Judulnya Fargo, tapi kok kebanyakan seting lokasinya ada di Minnesota bukan di Dakota Utara? Ini karakter di season 3 kayaknya ada yang familier deh, tapi siapa ya?Berhubungan pasti nih, tapi apa ya?

    Beberapa pertanyaan itulah yang sempat saya pikirkan, dan jawaban dari pertanyaan pertama sudah saya singgung di tulisan sebelumnya (cek di sini). Sedangkan untuk 2 pertanyaan lainnya akan coba saya bahas di tulisan kali ini. Karena memang ada beberapa karakter yang menemani kita untuk memahami hubungan di setiap cerita Fargo. Mari kita runut dari timeline paling awal:

Fargo Season 4: Latar waktu 1950an

Satchel membaca disamping Rabbi (sumber gambar)

    Satchel Cannon yang ditukar sebagai jaminan untuk memenuhi perjanjian damai antara Cannon Limited dengan Fadda Family. Walau hidup bersama keluarga mafia Itali Fadda Family, Satchel diperlakukan kurang layak dan disuruh tidur di loteng rumah bersama Rabbi Milligan yang peduli padanya. Rabbi Milligan ini adalah orang Irlandia yang bernasib sama dengan Satchel, bedanya Rabbi telah ditukar 2 kali lalu mengkhianati keluarganya dan mengikuti Fadda Family.

    Setiap kali Rabbi Milligan pergi, dia selalu menyuruh Satchel untuk menunggu dan berpesan “Jika aku tidak kembali, berarti aku mati atau dipenjara”. Sampai suatu saat ketika sadar bahwa Rabbi tidak akan kembali, Satchel pun mengambil langkah sendiri. Kebaikan Rabbi dalam berkorban dan menjaga Satchel dari diskriminasi dan ancaman Fadda Family ternyata membekas di hati Satchel. Satchel tumbuh menjadi pembunuh bayaran Sindikat Kansas City dan mengubah namanya sebagai Mike Milligan.

Fargo Season 2: Latar waktu 1970an

Hanzee (kiri) ketika serah terima identitas baru (sumber gambar)
    Sindikat Kansas City ingin memperluas kekuasaan di wilayah Fargo, dengan harapan supaya naik jabatan, Mike Milligan dibantu Kitchen bersaudara mengajukan diri untuk merebut Fargo dari Keluarga Kriminal Gerhardt.Usahanya mengacaukan keluarga Gerhardt awalnya berjalan mulus. Tapi Hanzee Dent, seorang Indian pembunuh dari keluarga Gerhardt berhasil membuat Mike kewalahan dengan membunuh salah satu dari Kitchen bersaudara.

    Namun dengan kecerdasannya (dan mungkin keberuntungan juga), Mike memanfaatkan bentrokan yang terjadi antara keluarga Gerhardt dengan polisi setempat. Sehingga Mike hanya tinggal mengakuisisi rumah markas keluarga Gerhardt yang sudah sepi. Keberhasilan itupun diganjar oleh atasannya, Mike dijadikan sebagai juru ketik di kantor. Tentu itu bukanlah tujuan Mike sebagai pembunuh bayaran, tapi dia sepertinya tidak dapat membantah.

    Usut punya usut, ternyata salah satu dalang dibalik binasanya keluarga Gerhardt adalah Hanzee Dent. Sepertinya dia sudah muak dengan perlakuan orang Amerika pada golongannya. Hanzee Dent sudah mengabdi di keluarga Gerhardt sejak kecil, menjadi orang kepercayaan, namun tetap saja orang berwarna masih dinomorduakan. Namun yang jelas, pengkhianatannya itu juga merupakan bentuk persekongkolan bersama seorang atasan Sindikat Kansas City dengan imbalan Hanzee akan dibuatkan identitas baru dan diberi pesangon untuk operasi plastik. Sebelum meninggalkan orang Sindikat Kansas City tersebut, Hanzee menyebutkan tujuannya untuk membuat kerajaan kriminal yang akan menghancurkan kerajaan kriminal Kansas City. Sembari pergi, Hanzee juga terlihat mendatangi 2 orang anak yang sedang dibully anak-anak lain.

Fargo Season 1: latar waktu 2006an

Penampakan Mr. Numbers dan Mr. Wrench (sumber gambar)

    Hanzee Dent yang telah berganti identitas sebagai Moses Tripoli kini telah berhasil mendirikan kerajaan kriminalnya, yaitu mob Fargo (Sindikat Kriminal Fargo), yang bertujuan untuk menghancurkan Sindikat Kansas City. Dua anak yang dulu pernah dirundung pun sekarang menjadi duo pembunuh yang saling melengkapi, yaitu Mr. Wrench seorang tuli dan Mr. Numbers juru bicaranya.

    Moses menugaskan 2 bawahannya tersebut pergi ke Bemidji (Minnesota) untuk menghabisi Lorne Malvo yang telah membunuh relasi mereka, yaitu Sam Hess (musuh lama Lester). Sebagai pembunuh yang lebih senior, Malvo berhasil membunuh Mr. Numbers, serta membuat Mr. Wrench tertembak dan tertangkap polisi.

    Malvo sempat menjenguk Mr. Wrench di rumah sakit dan memberi apresiasi bahwa duo Numbers dan Wrench adalah orang-orang yang paling nyaris membunuhnya. Malvo juga mempersilakan Mr. Wrench untuk kapan-kapan datang dan mencoba membunuh Malvo lagi. Namun Mr. Wrench tetap diam, jelas bisu tuli. Namun tetap merasa geram telah diburu sesama pembunuh, Malvo mendatangi kantor mob Fargo dan membantai semua karyawan yang ada, termasuk Moses Tripoli.

Fargo Season 3: latar waktu 2010an

Cie Nikki dan Mr. Wrench bertemu (sumber gambar)

Masih dengan pakaian khas coboy, Mr. Wrench berada di bis tahanan diborgol bersama Nikki Swango. Bis tersebut disabotase oleh trio animals utusan V.M. Varga untuk membunuh Nikki. Namun kekompakan Mr. Wrench dan Nikki yang tangannya terikat pada satu borgol akhirnya mengantarkan mereka untuk keluar dari bis dan lari dari kejaran trio tersebut.

Terindikasi sedang tidak memiliki tujuan, akhirnya Mr. Wrench bersedia membantu Nikki untuk balas dendam pada Varga dkk. Namun ketika tujuan Nikki hanya tinggal membunuh Emmit Stussy, yang ia kira bersekongkol  dengan Varga untuk membunuh kekasihnya, Nikki tewas ditembak oleh polisi. Akhirnya pada 2016, Mr. Wrench kembali muncul untuk membunuh Emmit Stussy.

Kesimpulan

Paling tidak terdapat 4 karakter yang melakukan lintas season dan membuat cerita lebih seru di serial ini, yaitu: Satchel Cannon, Hanzee Dent, Mr. Numbers dan Mr. Wrench. Walau begitu masih ada keluarga Solverson yang eksis 3 generasi menjadi aparat pada season 1 dan 2. Itu semua tentu memperkuat ciri dari film Fargo, yaitu hal-hal yang saling berhubungan.

Misal bayangkan jika pada tahun 1950an, Rabbi Milligan memutuskan untuk tidak melindungi Satchel Cannon. Mungkin saja Keluarga Gerhardt menjadi dinasti kriminal yang besar dengan Hanzee Dent tetap sebagai orang kepercayaan. Tapi mungkin juga keluarga Gerhardt hanya jadi warga biasa penjual mesin ketik. Namun 4 sesion ini sudah memiliki cerita yang keren, tanpa perlu berharap ada flash point paradox atau mesin waktu untuk mengetahui alternate ending.

Penutup

Selain hubungan antar cerita dan konsep cerita yang khas, kecuali season 4, terdapat pula kekhasan lain. Ciri khas lain dari film dan serial Fargo adalah adegan-adegan keras tapi konyol, tapi mungkin saja bisa terjadi sih, genrenya saja drama kriminal komedi hitam.

Cerita sama hubungan antar cerita sudah coba dibahas. Terus ciri khas konsep ceritanya bagaimana? Adegan-adegan dumb ways to die nya seperti apa aja? Apa perlu dibahas?

Terimakasih sudah baca sampai sini. Mohon maaf jika ada kesalahan nama atau bahkan cerita, karena kebanyakan hanya berbekal ingatan yang mungkin saja menipu. Kalian bisa bernostalgia pada cerita Fargo dengan buka Wikipedia, fandom Fargo, atau komen dan ceritakan pada saya.

            Mampir-mampirlah ke instagram saya (@ajitof), di situ saya coba mereview apa yang sudah saya tonton, termasuk Fargo. Terimakasih... J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah-Kisah Kebetulan di Fargo

Bagaimana jadinya ketika bapak-bapak korban perundungan tidak sengaja curhat pada seorang pembunuh? Pembunuh itu segera memberi pelajaran pada perundung, mengajak bapak itu bangkit, dan melibatkannya dalam kasus pembunuhan lainnya.      Begitulah Serial Fargo, kata kuncinya adalah “tidak sengaja” yang akhirnya bermuara pada “kasus pembunuhan”. Serial TV ini selalu memberi gimik di awal episode, bahwa diadaptasi dari kejadian nyata, korban yang selamat namanya disamarkan dan bla-bla-bla, seolah ini berasal dari kisah nyata. Tapi terserah kalian mau percaya atau tidak. Yang jelas serial yang telah sampai season 4 ini diadaptasi dari sebuah film dengan judul yang sama “Fargo” yang rilis pada 1996. Film Fargo: latar waktu 1995 Jerry bernegosiasi dengan calon penculik ( sumber gambar )      Film ini bercerita tentang Jerry, seorang menantu resah karena bos yang juga merupakan mertuanya sering menyinggung ketidaksuksesan dirinya. Tanpa sepengetahuan istrinya, si menantu menyewa 2 orang kri

Mati di Jogjakarta beserta Alasannya

Mati di Jogjakarta , sebuah antologi cerpen karya Egha De Latoya. Masih ingat ketika di Bandung akhir tahun 2022, masuk Gramedia aku hanya berpikir bahwa perlu beli buku. Tidak tahu mau beli buku seperti apa, tapi yang jelas adalah buku fiksi. Sederhana, karena buku yang terkahir aku baca (bukan karena suatu tugas atau pekerjaan) adalah buku non fiksi, yaitu Filosofi Teras. Beberapa alasan akhirnya memutuskan untuk membeli buku ini adalah: Kecil dan tidak tebal Mungkin kata “tidak tebal” lebih tepat diganti dengan “tipis”, tapi menurutku buku ini tidak tipis-tipis banget. Ini penting karena sampai tulisan ini aku ketik, aku masih tidak percaya diri akan bisa selesai membaca buku-buku tebal. Sepaket alasan, aku pikir ukuran yang kecil akan memuat tulisan yang tidak terlalu banyak dalam setiap halamannya. Sehingga target minimal membaca 10 halaman setiap hari tidak begitu berat. Remeh banget ya hehe . Aku juga sudah berpikir bahwa buku yang aku beli akan sering masuk tas dan dibaca

Budi Pekerti Coldplay di Plaza Senayan

 Sepuluh hari yang lalu, Rabu 15 November 2023, hari Coldplay tampil di Gelora Bung Karno. Saya jalan ke luar kantor, ke arah kerumunan calon penonton Coldplay, dan memutuskan untuk menonton Film Budi Pekerti di Plaza Senayan. Memang cara orang untuk mendapatkan kesenangan berbeda-beda. Ada orang yang senang dengan melihat artis luar negeri, orang yang berhasil mengundang artis luar negeri, orang yang senang dengan menghibur orang lain, orang yang senang berada dalam kerumunan, orang yang senang ketika berdagang dalam kerumunan, dan saya orang yang saat itu senang menghindari kerumunan. Bioskop di Plaza Senayan barang kali adalah bioskop paling eksklusif yang pernah saya datangi. Sepertinya tidak ada kecurigaan dari satpam melihat kemungkinan saya membawa makanan dalam tas yang berisi grill pan hadiah gathering yang siang itu saya ambil dari kantor. Bioskop pertama yang menolak uang tunai saya untuk membeli tiket. Bagus, padahal nominal yang harus saya bayar adalah 50000. Nominal y