Langsung ke konten utama

Pinewood [Gotham S02 E18]

      Review berbahasa Indonesia, peringatan spoiler untuk yang belum nonton. Segera tonton atau download sendiri. Kurang lebih telat 2 minggu dari tanggal tayangnya. “Pinewood”, gak tau pasti sih judulnya benar atau salah, tapi kalau cuma baca judulnya kemungkinan gak akan tau ceritanya akan tentang apa.
      Prediksi saya di episode lalu “...episode selanjutnya Jim akan punya rasa lagi dengan Barbara, dan Penguin mulai membuat rencana untuk Butch”. Ternyata salah, teman-teman, tidak ada adegan tersebut. Berbeda dengan beberapa episode terakhir. Kali ini Indian Hill di Arkham Asylum diceritakan kembali.

     Oswald Cobblepot
     Apa rencana Penguin selanjutnya? Pada episode kali ini, seingat saya tidak ada bagian Oswald yang diperlihatkan. Mungkin Penguin akan diberi waktu luang untuk memberi kejutan lagi seperti kasus Dr. Strange kali ini. Tetap saya berharap, Penguin akan mengagetkan Butch Family.

     Jim Gordon
     Apa yang akan dilakukan Jimbo dan Barbara? Jim terlihat kesal pada Barbara karena perbuatan di episode-episode sebelumnya. Padahal Barbara sudah mencoba menyakinkan kalau dirinya sudah normal. Disini Jim Gordon terlihat seperti antagonis dan menyia-nyiakan Barbara. Jujur pada bagian ini saya kesal dan bingung mau berpihak pada siapa juga. Tapi kayaknya Jim Gordon benar kalau Barbara belum normal. Tapi bisa jadi Barbara akan normal kembali kalau Jim Gordon mau mempercayainya.
     Seingat saya di episode sebelumnya Jim Gordon tidak mau masuk dulu ke GCPD karena ingin fokus mencari Dr. Lee. Tapi mengapa di episode ini kayak diganti, ya. Prioritas Jim Gordon menjadi pada kasus pembunuhan Wayne, menurut saya ini kurang masuk akal sebagai alasannya keluar dari GCPD. Entah perasaanku saja, atau memang ceritanya diganti.
     Dimulai dari Barbara yang mengetahui orang yang diincar Jim Gordon (wanita yang menyewa pembunuh untuk Jim yang ternyata juga menyewa pembunuh untuk orang tua Bruce). Tapi Jim Gordon tidak mempercayai dan mengabaikan bantuan Barbara. Sampai akhirnya Jim menghajar beberapa preman untuk menemukan Nyonya yang ia cari, ternyata wanita itu ada di Club The Artemis (Klub khusus wanita kriminal).
     Jim yang tidak diizinkan masuk ke dalam klub (karena dia pria dan bukan lagi polisi) hampir putus asa, tapi datanglah Barbara yang siap membantu Jim Gordon dengan caranya sendiri. Jim masih mengacuhkan Barbara, dan kayaknya pesimis Barbara Kean akan melakukan seperti yang Jim harapkan. Disaat Barbara mengakrabkan diri dan bernegosiasi dengan Nyonya untuk membantunya membunuh seseorang (Jim Gordon). Jim mencoba memasuki klub dari pintu belakang. Tapi Jim tertangkap oleh wanita penjaga klub.
     Dia pun tertangkap dan diikat untuk selanjutnya dieksekusi si Nyonya dengan Wanita Penjaga dan Barbara di sampingnya. Barbara pun memancing pertanyaan tentang siapa dalang pembunuhan orang tua Bruce pada si Nyonya, agar si Nyonya menjawabnya di depan Jimbo yang ia pikir akan ia bunuh waktu itu. Nyonya menjawab bahwa pembunuhnya menyebut dirinya sebagai “The Philosopher/Si Filsuf” dengan sedikit tersenyum, Barbara pun menyetrum si Nyonya dan Wanita Penjaga sampai pingsan. Masih tidak ingin peduli pada Barbara, Jim pun segera pergi menemui Bruce untuk melaporkan nama temuannya. Merasa diacuhkan Jim, Barbara pun ditemukan bersama Tabitha di markas Butch (sepertinya).

     Bruce Wayne
     Bagaimana perkembangan Bruce? Komputer Wayne yang telah dibetulkan oleh Lucius Fox, segera Bruce manfaatkan untuk menemukan pembunuh orang tuanya. Ternyata seminggu sebelum kematiannya, Thomas menjadwalkan untuk bertemu dengan seseorang bernama Karen Jennings tentang sesuatu yang disebut ‘Pertanian Pinewood’. Dari penjelasan Luc Fox, sepertinya Pinewood Farms adalah salah satu operasi gelap dibawah Wayne Enterprise. Bruce dan Alfred pun segera mencari dan menemui Karen.
     Setelah bertemu di sebuah pondok terpencil, ternyata Karen adalah seorang wanita seumuran Bruce yang tangan kirinya seperti tangan dinosaurus. Dia mengatakan bahwa ia adalah Alpa test dari program Pinewood, dan dibawa ke pondok itu oleh Thomas untuk melindunginya dari orang jahat. Karen ini skilnya hampir seperti Cat Woman, lho Bos. Menurutku, sih.
     Dia juga bilang kalau Bruce mirip Thomas, dan ia juga mengatakan bahwa Thomas bukanlah orang jahat, yang jahat adalah para pemimpin di bawahnya. Karen pun bersedia membantu Bruce untuk menemukan identitas kepala Program Pinewood Farms (Karen tidak ingat nama orang tersebut). Pencarian mereka tertuju pada sebuah Lab Bioteknologi yang sudah tak terpakai. Tapi kayaknya 2 orang utusan Dr. Strange membuntuti mereka ke dalam gedung lab tersebut. Karen berhasil membunuh 1 orang utusan. Tapi setelah mereka bertiga keluar dari lab, sudah banyak polisi di luar untuk mengamankan mereka (mungkin karena memasuki bangunan tanpa izin).
     Bruce dan Alfred dibawa ke GCPD dan bertemu dengan Jimbo. Setelah memberi penjelasan, mereka dibebaskan. Tapi Karen menjadi tersangka pembunuhan di lab tersebut akan di kirim ke Black Gate. Menepati janjinya untuk melindungi Karen, Bruce dibantu Alfred dan Jim mencoba membebaskan Karen. Mereka menyamar sebagai perampok dan memberhentikan mobil aparat yang membawa Karen dengan pancingan uang dijalan. Tipuan itu berhasil, kedua polisi keluar, dan mobil diambilalih oleh mereka bertiga dengan Karen di dalamnya.
     Sedikit logika saya, mengapa mereka menggunakan cara tersebut? Apakah mereka tidak takut kedua polisi akan melapor kepada atasannya, kalau mobil dan tahanan dirampok dan perampok meninggalkan uang asli yang banyak? Kalau jadi melaporkan, akan mudah sekali mencari orang seperti itu, tentu saja perampok itu kaya dan hanya ingin mengambil Karen, siapa yang dekat dengan Karen? Bruce. Selesai, kalau kedua polisi itu lapor. Tapi bisa jadi kedua polisi itu tidak melaporkannya, dan membawa uang tersebut pergi, dan seolah mereka ikut hilang.
     Kembali ke review. Mobil yang mereka pacu dengan kencang pun menabrak dan berhenti, kemungkinan besar karena jalannya dibekukan oleh Mr. Freeze. Mereka berempat pun turun dan mau menghadapi Mr. Freeze yang telah bangkit ke Gotham. Shootgun Jim tidak melukai Mr. Freeze. Sampai akhirnya Karen mencoba menyerang Freeze dengan tangan reptor-nya, tapi sebelum ia menyentuh Freeze, Mr. Freeze berhasil membekukannya dan menghancurkan Karen yang membeku. Jangan berharap Karen akan dihidupkan oleh Dr. Strange, jasadnya telah hancur.
     Merasa tugas yang diberikan oleh Dr. Strange telah terlaksana, Freeze pun pergi dengan melemparkan sebuah granat es ke arah mereka bertiga. Mereka pun berlindung di belakang mobil dari ledakan es tersebut. Mereka pulang dengan perasaan sedih dan kecewa. Tapi sebuah rahasia untuk mereka terpecahkan, Luc Fox berhasil menemukan kalau Si Filsuf adalah Dr. Strange.
     Disisi lain, Indian Hill berhasil menghidupkan Theo Galavan, yang hanya mengucapkan “Azhrael”.
     Apa yang akan dilakukan Bruce Cs? Siapa yang akan berurusan dengan Theo After Died?
     Kita tunggu saja episode 19. Maaf kalau terlalu panjang. Maaf juga kalau ada penulisan nama atau cerita yang salah. Karena itu yang saya tahu dan saya pahami dari episode kali ini. Tentu saja, saya berharap kritik, saran dan pesan dari kalian. Thanks.

Bantul, 28 April 2016
9/10 untuk episode kali ini... cerita komplek dengan aksi yang keren.

Aji Tofa (fb) / @ajiabsrud_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah-Kisah Kebetulan di Fargo

Bagaimana jadinya ketika bapak-bapak korban perundungan tidak sengaja curhat pada seorang pembunuh? Pembunuh itu segera memberi pelajaran pada perundung, mengajak bapak itu bangkit, dan melibatkannya dalam kasus pembunuhan lainnya.      Begitulah Serial Fargo, kata kuncinya adalah “tidak sengaja” yang akhirnya bermuara pada “kasus pembunuhan”. Serial TV ini selalu memberi gimik di awal episode, bahwa diadaptasi dari kejadian nyata, korban yang selamat namanya disamarkan dan bla-bla-bla, seolah ini berasal dari kisah nyata. Tapi terserah kalian mau percaya atau tidak. Yang jelas serial yang telah sampai season 4 ini diadaptasi dari sebuah film dengan judul yang sama “Fargo” yang rilis pada 1996. Film Fargo: latar waktu 1995 Jerry bernegosiasi dengan calon penculik ( sumber gambar )      Film ini bercerita tentang Jerry, seorang menantu resah karena bos yang juga merupakan mertuanya sering menyinggung ketidaksuksesan dirinya. Tanpa sepengetahuan istrinya, si menantu menyewa 2 orang kri

Mati di Jogjakarta beserta Alasannya

Mati di Jogjakarta , sebuah antologi cerpen karya Egha De Latoya. Masih ingat ketika di Bandung akhir tahun 2022, masuk Gramedia aku hanya berpikir bahwa perlu beli buku. Tidak tahu mau beli buku seperti apa, tapi yang jelas adalah buku fiksi. Sederhana, karena buku yang terkahir aku baca (bukan karena suatu tugas atau pekerjaan) adalah buku non fiksi, yaitu Filosofi Teras. Beberapa alasan akhirnya memutuskan untuk membeli buku ini adalah: Kecil dan tidak tebal Mungkin kata “tidak tebal” lebih tepat diganti dengan “tipis”, tapi menurutku buku ini tidak tipis-tipis banget. Ini penting karena sampai tulisan ini aku ketik, aku masih tidak percaya diri akan bisa selesai membaca buku-buku tebal. Sepaket alasan, aku pikir ukuran yang kecil akan memuat tulisan yang tidak terlalu banyak dalam setiap halamannya. Sehingga target minimal membaca 10 halaman setiap hari tidak begitu berat. Remeh banget ya hehe . Aku juga sudah berpikir bahwa buku yang aku beli akan sering masuk tas dan dibaca

Budi Pekerti Coldplay di Plaza Senayan

 Sepuluh hari yang lalu, Rabu 15 November 2023, hari Coldplay tampil di Gelora Bung Karno. Saya jalan ke luar kantor, ke arah kerumunan calon penonton Coldplay, dan memutuskan untuk menonton Film Budi Pekerti di Plaza Senayan. Memang cara orang untuk mendapatkan kesenangan berbeda-beda. Ada orang yang senang dengan melihat artis luar negeri, orang yang berhasil mengundang artis luar negeri, orang yang senang dengan menghibur orang lain, orang yang senang berada dalam kerumunan, orang yang senang ketika berdagang dalam kerumunan, dan saya orang yang saat itu senang menghindari kerumunan. Bioskop di Plaza Senayan barang kali adalah bioskop paling eksklusif yang pernah saya datangi. Sepertinya tidak ada kecurigaan dari satpam melihat kemungkinan saya membawa makanan dalam tas yang berisi grill pan hadiah gathering yang siang itu saya ambil dari kantor. Bioskop pertama yang menolak uang tunai saya untuk membeli tiket. Bagus, padahal nominal yang harus saya bayar adalah 50000. Nominal y