Yang catatan pertama udah lama banget kayaknya...
Dan pada akhirnya Ujian Nasional selesai. Kami (sekelas) pun jarang
bertemu.
Sampai hari Rabu, 29 Mei pun kami belum berkumpul
bersama untuk membahas pentas seni pada acara wisuda dan perpisahasan SMP kami.
Yang sebenarnya pendaftarannya paling lambat pada hari Selasa, 28 Mei kemarin.
Ya, pada hari Rabu itu
juga. Kami(saya dulu) mulai SMS teman-teman sekelas tentang kepastian pentas
stand up comedy kelas kami. Sebenarnya jawaban yang saya butuhkan adalah “Berani
atau Tidak.”
Dan dari 4 orang yang
saya SMS, 2 orang tidak mau mungkin terlalu mendadak, kurang mental atau memang
gak berani mencoba. Tapi syukurnya dua lagi mau, tapi belum ada kesiapan.
Mereka adalah Arif dan Bagas.
Proses untuk berkumpul
pun susah. Kami harus dilema dulu. Terutama saya. Karena sebelum UN, beberapa
teman saya menyuruh saya stand up. Tapi saya gak mau, kurang persiapan. Dan
mungkin pentas seni besok saya akan stand up comedy. Masa saya harus
mengecewakan orang lagi.
Ya, saya juga gak beda
dengan teman-teman lain yang berpikir pesimis, grogi dan kawatir tidak ada
respon dari penonton.
Akhirnya, Kamis pagi
kami bertiga berkumpul di kediaman Azhari (Bagas) untuk membicarakan kelanjutan
semua itu. Dan saat itu juga kami mengakui sebuah pernyataan “Kalau kami
bertiga belum ada yang mandi.”
Lalu Nanda menyusul kami di rumahnya Bagas untuk
ikut membahas hal itu.
Pertama, saya lihatkan mereka video stand up-nya
Raditya Dika. Lalu kami saling bertukar pendapat untuk materi kami berempat.
Berapa dan siapa saja yang perform, dan siapa yang jadi MC.
Akhirnya terbentuklah 2 orang perform, saya dan
Arif. Serta 2 orang lagi MC yang memang akan sangat membantu perform kami,
yaitu Nanda dan Bagas. Kelen, ya... yaiyalah.
Merasa membahas materi dan urutannya sudah selesai
(COMedy BUDdy). Kami pun mau ke sekolahan segera untuk daftar. Tapi, kampretnya
Nanda mengundurkan diri, dan pulang sendiri.
Yaudah jam 12 lebih, akhirnya kami bertiga berkumpul
lagi di sekolah (SMP N 1 Pandak). Sebenarnya proses berkumpul laginya lama
banget. Dengan berganti baju, memakai seragam biru putih (tetap dengan keadaan
belum ada yang mandi).
Bermodal sok berani. Kami bertiga pun berjalan masuk
ke sekolah dengan dandanan seadanya. Ada beberapa langkah yang ingin saya
jelaskan;
1. Kami berjalan sok cool
2. Pura-pura nggak tahu kalau ada yang ngeliat
3. Pura-pura baca pengumuman pentas seni di depan kantor guru, supaya bisa
memancing guru untuk mendatangi kami
4. Setelah lama, nggak ada respon, kami pun pura-pura menjadi gembel di
bawah pengumuman itu
Akhirnya, dengan sedikit keberanian. Kami pun
memasuki kantor guru bertiga. Disana masih banyak guru. Kami pun langsung
mendaftar. Karena ternyata masih boleh.
Saat kami sedang mengisi formulir pentas seni yang
mayoritas tentang musik. Salah satu guru berbicara, “Wisuda besok Senin, akan
berbeda dari wisuda yang sebelum-sebelumnnya.” Kalau nggak salah begitu.
Yaudah.
Formulir pendaftaraan itu berisi: Jenis Seni, Kelas
dan Nama Kelompok.
Jenis Seni, kami isi dengan kalimat “Stand Up
Comedy.” Kelas tentu saja “9 D.” Nama Kelompok? Kami belum menyiapkan nama
kelompoknya. Lalu Arif menulis pada nama kelompok, “Aji CS.” Apaan tu, man?
Ya berhubung, Saya, Arif dan Bagas. Huruh depannya
adalah A. Ya akhirnya nama kelompok jadi “3A.”
Bantul, 7
Juni 2013
@danMasihAji
#Akan Panjang Kalau Saya Teruskan#
Komentar
Posting Komentar