Langsung ke konten utama

Dikejar Penjaga Sawah


Drama Pengalaman Pribadi

Nama   : Aji Tofa

No.      : 01 (IX D)

Tema   : Persahabatan

Judul   :

Dikejar Penjaga Sawah

 

            Siang yang panas, dengan sedikit awan yang melindungi bumi dari teriknya cahaya matahari. Suara kendaraan di jalan masih terdengar jelas di hari yang sepi itu. Hanya ada sedikit orang yang lewat dan hanya sedikit pula yang berhenti untuk mencari rumput sebagai pakan ternak di jalan itu.

            Beberapa anak usia SD sedang berjalan, berbaris di pinggir sawah. Memang sepertinya hal itu tidak begitu penting. Tapi dimata anak-anak itu, itulah kebiasaan mereka, yang mereka sebut sebagai "BERPETUALANG".

Rizal                : "Kita mau kemana lagi?" (berhenti)

Aji                   : "Terserah, saya ikut saja."

Dewa               : "Bagaimana kalau ke sana? Di sana sekarang tebunya sudah matang-matang, siap untuk panen." (sambil menunjuk ke arah timur)

Panatas            : "Sawahnya juga jarang dijaga."

Rizal                : "E... baiklah, lagi pula di rumah ada pisau tidak terpakai."

Aji                   : "Jadi ini harus pulang dulu, ya?"

Dewa               : "Iya lah. Memangnya mau kamu potong dengan apa batang tebunya."

Aji                   : "Ya terserah, aku juga mau pulang dulu."

            Mereka pun akhirnya pulang ke rumah masing-masing untuk mengambil pisau sebagai alat mereka untuk beraksi nanti.

            Tak lama kemudian mereka berkumpul lagi.

Dewa               : "Kalian sudah membawa alat masing-masing, kan?"

Rizal                : "Sudah."

Aji                   : "Saya tidak bawa apa-apa."

Panatas            : "Ya sudahlah, kita lanjutkan perjalanan saja. Aji tidak usah membawa pisau. Tidak penting." (mengejek)

            Akhirnya mereka meneruskan perjalanan dengan canda tawa. Berbeda dengan orang biasanya yang kalau berjalan memilih melewati jalan yang bersih, halus dan mudah. Mereka berempat lebih memilih melewati sawah dan menyeberang sungai. Hanya supaya petualangan mereka lebih terlihat keren.

            Tak terasa, mereka pun sampai juga di depan sawah dengan batang tebu matang yang menjulur keatas. Mereka pun mulai memasuki sawah itu dan mulai mencari tebu yang mereka anggap enak.

Dewa               : "Zal, ambilin pisau. Mumpung penjaganya tidak ada."

Rizal                : (memberikan pisau pada Dewa)

Panatas            : "Manis sekali tebunya." (menggigiti tebu)

Dewa               : "Usul siapa dulu? Dewa." (mulai menebang batang tebu)

Rizal                : "Ji, kok tidak makan?"

Aji                   : "Tidak suka tebu. Lagi pula ini termasuk mencuri, kan?"

Rizal                : "Nih, aku beri, yang ini aku jamin rasanya manis."

Aji                   : "Terimakasih." (menerima tebu dan langsung memakannya)

Panatas            : "Penjaganya datang." (kaget melihat kedatangan penjaga dan mulai lari)

Penjaga            : "Hayo... mau kemana kalian?" (mengacungkan sabit keatas)

Dewa               : "Lari teman-teman..." (melempar tebu dan ikut berlari)

            Mereka berempat pun berlari kencang dikejar penjaga sawah itu. Awalnya memang Panatas lah yang berlari paling depan. Tapi akhirnya dia ada di posisi paling belakang dengan berlari sambil menjerit-jerit ketakutan.

            Setelah penjaga itu tidak terlihat lagi. Mereka pun duduk untuk mengembalikan tenaga.

Dewa               : "Semua selamat, kan?"

Panatas            : "Wuh... heh... aku kalian heh... tinggal di belakang..." (kelelahan)

Aji                   : "Sekarang aku... tidak mau lagi diajak kalian mencuri tebu." (mulai berjalan pulang)

Rizal                : "Tapi tebunya manis."

Aji                   : "Terserah. Ajak aku lagi, hehehe."

            Mereka pun akhirnya pulang ke rumah dengan menyisakan tragedi dikejar penjaga sawah tadi.

Mengapa saya kebanyakan posting drama? Karena... ini semua sebagian dari tugas dari Guru Bahasa Indonesia saya... drama teros....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah-Kisah Kebetulan di Fargo

Bagaimana jadinya ketika bapak-bapak korban perundungan tidak sengaja curhat pada seorang pembunuh? Pembunuh itu segera memberi pelajaran pada perundung, mengajak bapak itu bangkit, dan melibatkannya dalam kasus pembunuhan lainnya.      Begitulah Serial Fargo, kata kuncinya adalah “tidak sengaja” yang akhirnya bermuara pada “kasus pembunuhan”. Serial TV ini selalu memberi gimik di awal episode, bahwa diadaptasi dari kejadian nyata, korban yang selamat namanya disamarkan dan bla-bla-bla, seolah ini berasal dari kisah nyata. Tapi terserah kalian mau percaya atau tidak. Yang jelas serial yang telah sampai season 4 ini diadaptasi dari sebuah film dengan judul yang sama “Fargo” yang rilis pada 1996. Film Fargo: latar waktu 1995 Jerry bernegosiasi dengan calon penculik ( sumber gambar )      Film ini bercerita tentang Jerry, seorang menantu resah karena bos yang juga merupakan mertuanya sering menyinggung ketidaksuksesan dirinya. Tanpa sepengetahuan istrinya, si menantu menyewa 2 orang kri

Hubungan Setiap Season di Serial Fargo

Judulnya Fargo, tapi kok kebanyakan seting lokasinya ada di Minnesota bukan di Dakota Utara? Ini karakter di season 3 kayaknya ada yang familier deh, tapi siapa ya?Berhubungan pasti nih, tapi apa ya?      Beberapa pertanyaan itulah yang sempat saya pikirkan, dan jawaban dari pertanyaan pertama sudah saya singgung di tulisan sebelumnya ( cek di sini ). Sedangkan untuk 2 pertanyaan lainnya akan coba saya bahas di tulisan kali ini. Karena memang ada beberapa karakter yang menemani kita untuk memahami hubungan di setiap cerita Fargo. Mari kita runut dari timeline paling awal: Fargo Season 4 : Latar waktu 1950an Satchel membaca disamping Rabbi ( sumber gambar )      Satchel Cannon yang ditukar sebagai jaminan untuk memenuhi perjanjian damai antara Cannon Limited dengan Fadda Family. Walau hidup bersama keluarga mafia Itali Fadda Family, Satchel diperlakukan kurang layak dan disuruh tidur di loteng rumah bersama Rabbi Milligan yang peduli padanya. Rabbi Milligan ini adalah orang Irlandi

Nopek Juara SUCI IX

pengennya netizen sih Lima besar SUCI IX diisi oleh Ate, Egi, Rio, Ali, dan Nopek. Dari kelima finalis tersebut, 2 orang yang banyak digadang-gadang jadi juara oleh netizen adalah Nopek dan Ali. Apakah akan terbukti? Pada episode kali ini (9 April), finalis mendapat 2 sesi penampilan. Sesi pertama bertema bebas, tema yang sangat disukai dan memang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh finalis season ini. Sedangkan sesi kedua bertemakan Roast of Aldi Taher, yang tidak kalah dar der dor plung dyeng pyar. Berikut sekilas topik penampilan di tema bebas: Ate resah dengan kebiasaan finalis lain yang ngambil premis terlalu dekat dan sering pakai meta komedi; Rio khawatir kalau karirnya naik palingan cuma jadi satpam di lantai 2; Nopek yang keberatan beban ekspektasi penonton; Egi yang berhasil menjilat juri; dan Ali menyimulasikan sesi close mic. Quote yang paling berkesan buat saya dari sesi ini adalah materi Ali Akbar yang kata Pandji