Stand
Up Comedy Indonesia 4
Pada
tayangan Kamis, 24 April. SUCI4 menampilkan ke tujuh finalis-nya untuk
membawakan materi dengan 2 ronde. Ronde pertama, comic diwajibkan stand up
dengan tema Olah Raga, dan ronde ke dua dengan tema bebas.
Acara dimulai dengan senam bersama
para komika dengan instruktur senam erotis Babe Cabiita dan instruktur senam
Zumbaa Feni Rose.
Seperti biasa, MC masih dipegang
oleh Ernes Prakasa dan Babe Cabiita. Masih dengan ketiga juri biasanya. Pakdhe
Indro Warkop, Instruktur Senam Feny Rose dan Instruktur senam alay, Bang
Raditya Dika.
Yang berbeda adalah, komentator penuh
fakta(biasa) untuk kita samua kembali dari fase deportase, Jono.
Dodit Mulyanto, comica talent Eropa
muka asli Surabaya diumumkan sebagai comic faforit dari minggu lalu. Dodit pun
diberi pilihan untuk memilih komika yang harus tampil diakhir ronde pertama.
Beliau memilih Dzawin untuk tampil di akhir.
Pertandingan antar ketujuh finalis
pun dimulai dengan urutan sebagai berikut:
- Liant, komik Made in Cina dengan banyak materi yang mungkin telah dia siapkan sejak lama. Berhasil membuka pertandingan dengan materi para pemain sepak bola yang bernama Salah, Benar dan Toprak. “Salah mengoper ke Benar, Benar kembali Salah… Benar… Benar… Salah… Gol… Padahal Salah tapi Gol.”
- Coki dengan inteleknya membuka wawasan masyarakat agar tidak bermain catur di rumah angker “Karena hantu cenderung memasuki benda-benda mati. Tiba-tiba, Benteng(catur) jalannya jadi L. Ternyata kesurupan Kuda. Hahahah…” Langsung disambut tawa riuh. Oleh tawa Coki sendiri.
- Abdur, mengungkap PSKKupang adalah sebuah tim sepak bola, dan diskriminatif para penonton dari Tribun Barat pada Tribun Timur yang kurang fasilitas. “Buat aja penonton Tribun Tanggara Timur Laut.”
- David dengan olah raga Ngaduk Dodol sampai mau bikin Ojek Kapal Selat Sunda. Mengungkapkan aib Nya’i-nya “Jangan yang warna biru, tong. Kolor biru-nya tinggal atu. Nih Aye pake.”
- Hifdzi mewakili hati para remaja dengan bobot diatas rata-rata. Mengungkap modus-modus guru genit, dari guru Olah Raga yang suka ngelatih rol depan siswi cewek “Ini kepala atau apa, ya?”, sampai guru PPKN “Oke, Bapak jatuh. Susi, apa kamu mau nolongin Bapak?”
- Dodit, “Selamat malam, Sport Mania” yang bercita-cita memasyarakatkan panahan, dan memanah masyarakat. “(cewek)Ini panah asmara buat kamu. (cowok)Ini panah buat kamu. Itu panah beracun.”
- Dzawin berhasil menutup sesi oleh raga dengan heboh. Membicarakan tentang futsal Syariah “Kalau ngegolin, saya nggak selebrasi. Takut ria…” sampai kepikiran kalau seandainya ustadnya jadi wasit “Dzawin melewati pemain pertama, berhasil menipu pemain kedua, menipu lagi pemain ketiga. Jangan suka bohong, Dzawin.”
Hampir
semua komik mendapat kompor gas dengan materi olah raga mereka. Sampai saat
ronde ke 2, yang urutan tampilnya diundi oleh Jono. Para comic sedikit
mengalami penurunan LPM, khususnya Dodit, yang saat itu diberi surprise SUCI
dengan mendatangkan keluarganya.
Liant
mencurahkan hatinya tentang Ospek di Bali. Coki memberi cara Nyontek dengan
Batu. Abdur yang resah dengan tayangan Mancing Mafia. David memberi pandangan
lain metode Sunat Bengkong. Hifdzi memperagakan Jurus Korupsi Bola. Dodit
menyanyikan Barisan para Mantan. Dzawin dengan cara menjadi Raja Catur Uswatun
Khasanah.
Semua
finalis telah bertanding dengan ketat. Akan sulit bagi ketiga juri untuk
menentukan siapa yang akan close mic diantara mereka.
Pada
sesi eliminasi, Dzawin diumumkan sebagai komik dengan nilai terbaik dari juri.
Kabar buruknya, Dodit harus menuju ke zona tidak aman bersama Coki dan Hifdzi.
Siapa yang akan close mic.
Kabar
baiknya, tidak ada yang close mic pada malam itu.
@absurddin
Komentar
Posting Komentar