Langsung ke konten utama

OTB

On The Bis Moment

                “Penuh.” “Gerah.” “Panas.” “Bau.” “Kotor.” “Polusi asap rokok.” “Macet.” “Lama.” “Ngetemnya lama.” “Sopirnya nggak ganteng.” “Keneknya suka memungut uang kita.” “Pramugarinya kurang manis.”
                Ya itu, orang-orang yang suka mengeluh. Ya, walau pun itu memang betul. Seperti itulah kondisi saat naik Bis yang kurang sip. Bagaikan saat kita naik bis, tapi bis-nya itu kurang sip. Ya itulah... perumpamaan paling pas.
                Jadi gini. Pada kesempatan kali ini saya akan membuat daftar pengalaman saya saat naik Bis, yang akan saya rangkum pada “The Bis Moment”:
1.       Menunggu Bis.
Kalian kira menunggu bis itu sekeLen FTV. Saat kamu duduk di halte dengan sejuknya menunggu datangnya sebuah angkutan umum yang bersih, rapi, selesai dibilas cuma pakai sampo, nggak ke salon. Asyiknya lagi, saat kamu nunggu bis di halte, ada cewek cantik, manis, manis, manisnya sampai 2 kali karena terlalu manis, duduk di sebelah kamu.
Karena sama-sama satu tujuan, kalian pun akhirnya jadian. Walau pun tujuannya cuma sampai Jokteng terus cari bis lagi ke Bantul, dan pada saat kalian menemukan bis lain, kalian belum sempat menanyakan “Nama kamu siapa?” Itu sakit, man.
Itu 90% FTV, man. Sedangkan dalam FTS(Flash True Story) dan berhubung kami anak SMK. Kami langsung mempraktikannya, tanpa kebanyakan teori, man. Hasilnya memuaskan.
Kami kepanasan saat dunia ini panas. Saking panasnya, “A”nya ada 2. Panas. Saat dunia hujan, kami kehujanan, man. DAN SAAT MASIH BANYAK PEJABAT DISANA YANG MELAKUKAN PRAKTIK KKN, DISINI KAMI... masih menunggu bis. Catat, “tanpa Halte.”
Usul Buat Pemerintah: Tolong Buatkan Kami Halte
2.       Duduk Dekat Orang Merokok.
Jangan kira... e, ya tidak usah dikira. Berada dekat orang merokok itu adalah moment paling merugikan kesehatan saat berada dalam bis. Memangnya apa sih manfaat merokok. Sampai segitunya? Oke, merokok-lah pada tempatnya. Kalian buat sebuah kamar, terus ngumpul bareng sama orang-orang yang juga merokok, dan merokok-lah bersama dalam kamar tersebut.
Bayangkan bis itu tempat umum. Tempat umum itu ya tempat dimana orang-orang dapat berkumpul dan memakainya, dari kalangan orang tua, manula, anak muda, anak-anak, ibu hamil, dan ibu yang sedang diha... dihadiahi sama suaminya karena sedang ulang tahun. Kalian racuni dengan asap rokok. kalau di bis itu bisa setengah jam. Pulang pergi sehari 1 jam. Dan dalam 1 jam ada berapa rokok yang bisa kalian hisap. Dan ada berapa orang yang juga merokok dalam 1 jam di bis tersebut. Dan ada berapa menit dalam 1 jam.
Nggak usah dijawab. Ini pertanyaan retoris.
Usul buat Pemerintah: Tolong Buat Bis Khusus untuk Orang-Orang yang Suka Merokok dalam Bis
3.       Bis Penuh.
Pernah liat bak mandi terisi air sampai meluber-luber kemana-mana dan membuat lantai di bawahnya menjadi basah? Yaitulah yang dinamakan gerak air memenuhi tempatnya.
Menyesal adalah ketika kita duduk dalam sebuah bis, dan pada saat itu juga bis penuh. Udara panas, terik matahari menyinari, semua kenyataan ini. Otomatis tubuh akan mulai ekspirasi, berkeringat. Dari ujung kepala sampai ke ujung kaki bisa berkeringat.
Tapi ingat, saat kamu panas karena berdesak-desakan dalam bis. Orang lain juga ikut-ikutan panas. Dan itu tidak menutup kemungkinan, bahwa saat rambut kamu terasa basah itu sebenarnya bukan keringat kamu. Tapi bisa jadi keringat orang yang berdiri diatasmu, yang entah dari atau melalui perantara ‘ketek’ bisa menetes pada rambutmu.
Usul buat Pemerintah: Tolong, Subsidi Harga Rexxona #x_nya2
4.       1 Jam Lebih Dekat With Ibu-Ibu.
Bagaimana perasaanmu saat duduk diantara ibu-ibu yang tidak kamu kenal. Terdapat ibu-ibu yang ngobrol disekeliling kamu, kampretnya mereka tidak cuma membicarakan tentang kegiatan mereka. Tapi malah gosip dan berIMO tentang kehidupan artis SYR dan sinetron Mak Ijah Ingin Bubur. Itu kampret, man.
Padahal kamu suka sama Ashanti dan sinetron Tukang Bubur Ikut Mak Ijah. SYR itu apa, man? Bagaimana jika saat kamu sedang gelisah, terus salah satu Ibu-Ibu tadi tanya sama kamu “Cantikan SYR atau SBY?” Bagaimana kalau kamu jawab “Lebih cantikan SYR.” Padahal SBY itu ...e, man?*! Terus bagaimana saat kamu terlalu pusing memikirkan pertanyaan tersebut, terus kamu pingsan dan tertidur, di pangkuan Ibu-Ibu samping kamu?
Itu rasanya kayak pingin maju di dekat sopir. Terus bilang pada sopirnya, kalau “Aku mencintaimu. Belah dadaku... BELAH DADAKU!!!”
Usul buat Pemerintah: Tolong... Tolong -_-Tolong Aku...
                Bantul, 10 November 2013

                @absurddin
#Hidup itu Pilihan. Jadi Pilihlah..?#

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah-Kisah Kebetulan di Fargo

Bagaimana jadinya ketika bapak-bapak korban perundungan tidak sengaja curhat pada seorang pembunuh? Pembunuh itu segera memberi pelajaran pada perundung, mengajak bapak itu bangkit, dan melibatkannya dalam kasus pembunuhan lainnya.      Begitulah Serial Fargo, kata kuncinya adalah “tidak sengaja” yang akhirnya bermuara pada “kasus pembunuhan”. Serial TV ini selalu memberi gimik di awal episode, bahwa diadaptasi dari kejadian nyata, korban yang selamat namanya disamarkan dan bla-bla-bla, seolah ini berasal dari kisah nyata. Tapi terserah kalian mau percaya atau tidak. Yang jelas serial yang telah sampai season 4 ini diadaptasi dari sebuah film dengan judul yang sama “Fargo” yang rilis pada 1996. Film Fargo: latar waktu 1995 Jerry bernegosiasi dengan calon penculik ( sumber gambar )      Film ini bercerita tentang Jerry, seorang menantu resah karena bos yang juga merupakan mertuanya sering menyinggung ketidaksuksesan dirinya. Tanpa sepengetahuan istrinya, si menantu menyewa 2 orang kri

Mati di Jogjakarta beserta Alasannya

Mati di Jogjakarta , sebuah antologi cerpen karya Egha De Latoya. Masih ingat ketika di Bandung akhir tahun 2022, masuk Gramedia aku hanya berpikir bahwa perlu beli buku. Tidak tahu mau beli buku seperti apa, tapi yang jelas adalah buku fiksi. Sederhana, karena buku yang terkahir aku baca (bukan karena suatu tugas atau pekerjaan) adalah buku non fiksi, yaitu Filosofi Teras. Beberapa alasan akhirnya memutuskan untuk membeli buku ini adalah: Kecil dan tidak tebal Mungkin kata “tidak tebal” lebih tepat diganti dengan “tipis”, tapi menurutku buku ini tidak tipis-tipis banget. Ini penting karena sampai tulisan ini aku ketik, aku masih tidak percaya diri akan bisa selesai membaca buku-buku tebal. Sepaket alasan, aku pikir ukuran yang kecil akan memuat tulisan yang tidak terlalu banyak dalam setiap halamannya. Sehingga target minimal membaca 10 halaman setiap hari tidak begitu berat. Remeh banget ya hehe . Aku juga sudah berpikir bahwa buku yang aku beli akan sering masuk tas dan dibaca

Budi Pekerti Coldplay di Plaza Senayan

 Sepuluh hari yang lalu, Rabu 15 November 2023, hari Coldplay tampil di Gelora Bung Karno. Saya jalan ke luar kantor, ke arah kerumunan calon penonton Coldplay, dan memutuskan untuk menonton Film Budi Pekerti di Plaza Senayan. Memang cara orang untuk mendapatkan kesenangan berbeda-beda. Ada orang yang senang dengan melihat artis luar negeri, orang yang berhasil mengundang artis luar negeri, orang yang senang dengan menghibur orang lain, orang yang senang berada dalam kerumunan, orang yang senang ketika berdagang dalam kerumunan, dan saya orang yang saat itu senang menghindari kerumunan. Bioskop di Plaza Senayan barang kali adalah bioskop paling eksklusif yang pernah saya datangi. Sepertinya tidak ada kecurigaan dari satpam melihat kemungkinan saya membawa makanan dalam tas yang berisi grill pan hadiah gathering yang siang itu saya ambil dari kantor. Bioskop pertama yang menolak uang tunai saya untuk membeli tiket. Bagus, padahal nominal yang harus saya bayar adalah 50000. Nominal y