Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

Mati di Jogjakarta beserta Alasannya

Mati di Jogjakarta , sebuah antologi cerpen karya Egha De Latoya. Masih ingat ketika di Bandung akhir tahun 2022, masuk Gramedia aku hanya berpikir bahwa perlu beli buku. Tidak tahu mau beli buku seperti apa, tapi yang jelas adalah buku fiksi. Sederhana, karena buku yang terkahir aku baca (bukan karena suatu tugas atau pekerjaan) adalah buku non fiksi, yaitu Filosofi Teras. Beberapa alasan akhirnya memutuskan untuk membeli buku ini adalah: Kecil dan tidak tebal Mungkin kata “tidak tebal” lebih tepat diganti dengan “tipis”, tapi menurutku buku ini tidak tipis-tipis banget. Ini penting karena sampai tulisan ini aku ketik, aku masih tidak percaya diri akan bisa selesai membaca buku-buku tebal. Sepaket alasan, aku pikir ukuran yang kecil akan memuat tulisan yang tidak terlalu banyak dalam setiap halamannya. Sehingga target minimal membaca 10 halaman setiap hari tidak begitu berat. Remeh banget ya hehe . Aku juga sudah berpikir bahwa buku yang aku beli akan sering masuk tas dan dibaca

Orang Mabuk di Tempat Umum

Pada suatu episode podcast Hiduplah Indonesia Maya, Pandji Pragiwaksono membicarakan terkait orang mabuk yang pulang menggunakan transportasi umum, dalam hal ini kereta. Bahasan bersumber dari cerita seseorang di media sosial yang memprotes mengapa orang mabuk naik kereta. Salah satu komentarnya menjelaskan bahwa hal tersebut bagus dari pada orang mabuk tersebut pulang berkendara sendiri, dan hal itu sudah lumrah di Jerman dan Amerika. Saya simpulkan bahwa Pandji mendukung argumen orang yang bekomentar. Karena orang mabuk lebih membahayakan ketika berkendara sendiri. Seperti di luar negeri, harusnya orang mabuk mendapat pendampingan khusus dari petugas kereta, tapi di Indonesia pelayanan ini tidak ada. Padahal di Amerika, Pandji sendiri juga mengungkapkan tidak nyaman dengan orang-orang mabuk ketika dalam 1 kereta, karena pernah mendapat pengalaman buruk dengan mereka. Pandji juga sadar bahwa orang mabuk baiknya diantar oleh teman atau taksi (walau pun katanya dengan taksi masih dimu