Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Kuliah atau Kerja Jik 0.1

Dulu di SMK aku masuk di jurusan Multimedia. Sekitar satu semester yang lalu, sebelum UN, beberapa percakapan antar teman muncul. ‘Mau lanjut kuliah atau kerja?’. Dengan tujuan awal sejak sebelum masuk di SMK, kata-kata orangtua, diperkuat dengan lingkungan kelas MM1 ini. Aku berpikir dan menjawab ‘Aku akan kerja’. Saat itu aku sudah memiliki tujuan mau kerja dimana, walaupun belum tentu diterima. Jawaban itu membuatku sedikit santai. Karena aku merasa tidak perlu selalu belajar dengan keras dan mencontek untuk mendapat nilai dan untuk bisa masuk PTN. Aku hanya perlu belajar giat sebelum ujian, dan memperbanyak praktek sebagai portofolio. Walau kadang aku mencoba membuat ragu temanku yang mau kuliah, tapi sebenarnya aku tetap mendukung apapun yang mereka rencanakan. Karena aku selalu berpikir, walau sama-sama satu jurusan tapi kita diciptakan berbeda. Dan kalau pun semua temanku memilih kerja, aku rasa peluangku untuk kerja akan semakin kecil. Showroom . Seminar-Seminar Kelulusan

FKY 28 ku

 Kalau gak salah seperti biasa, atau cuma tahun lalu, FKY diadakan di Taman Kuliner Condongcatur. Sebenarnya gak cuma di ConCat saja, FKY tahun ini juga tersebar di berbagai tempat di DIY. Kalau gak salah di sekitar Malioboro, Taman Budaya, jembatan timur Jl. AM Sangaji, dsb.  Terus FKY itu apa? Masih ada aja orang DIY yang belum tau apa itu FKY, termasuk temenku. Entah memang gak tau atau memang ingin menjerumuskan, beberapa temen mencoba menjabarkan apa itu FKY, salah satunya menyebut sebagai Forum Kota Yogya. Kan kesannya FKY kurang asyik. Setahuku sih FKY itu singkatan dari Festival Kesenian Yogyakarta.  MM1. Acara yang dimulai akhir Agustus ini, berbarengan dengan pekan OSPEK-ku. Jadi sebelum OSPEK selesai, cepat-cepat aku mengajak teman MM1 SMK-ku ke FKY Malam Minggu. Itung-itung reunian. Ajakanku direspon dengan baik, beberapa teman siap ikut. Sayangnya... Hari Sabtu ternyata aku disuruh ikut Rapat Masjid. Secara prinsipku saat itu, aku tidak ingin membatalkan acara pertama